6.28.2008

Permintaan Terakhir Terpidana Mati

Pada suatu hari seorang terpidana akan di eksekusi hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan sadis berantai.

Sebelum terpidana tersebut di eksekusi oleh regu penembak, seorang kepala regu penembak menanyakan permintaan terakhir sang terpidana.

"Apa permintaan terakhir kamu sebelum ditembak mati?" tanya kepala regu pada terpidana.

"Tolong senapannya diarahkan ke orang lain, Pak!" jawab sang terpidana.

Begitu Saja Kok Dimasukkan Hati

Sekelompok anak muda sedang mengadakan acara mendaki gunung. Kemudian salah seorang di antaranya ingin istirahat, sementara temannya yang satu pergi ke suatu tempat untuk buang air kecil, setelah ditunggu ternyata temannya nggak datang-datang juga. Akhirnya si teman yang satu ini berangkat sendiri sambil mencari temannya, tetapi tidak ketemu juga dan sudah kehabisan bekal untuk perjalanan, akhirnya dia kelaparan dan kehausan.

Setelah mencari ke sana ke mari ternyata tidak ada yang untuk dimakan. Sambil bersandar di balik batu akhirnya dia berdoa kepada Tuhan:

" Ya..Tuhan dari pada saya mati kelaparan lebih baik saya mati dimakan oleh macan ", kemudian dia melanjutkan perjalanan sambil mencari lagi bahan yang bisa dimakan untuk mengurangi rasa laparnya.

Betapa terkejutnya dia, belum sempat dia jalan jauh, dari kejauhan terlihat samar-samar ada seekor macan yang besar.

Akhirnya si orang tadi lari mencari perlindungan, sampai dia mendapatkan sebuah gua kecil hanya cukup untuk satu orang. Kemudian sambil bersembunyi dan ketakutan si dia berdoa lagi:
" Ya Tuhan, begitu saja kok dimasukkan hati "

Penggembala

Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seseorang yang lewat berkata, "Engkau punya kawanan domba yang bagus. Bolehkan saya
tanya tentang domba-domba itu?"
"Tentu," kata gembala itu.
Orang itu berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan setiap hari?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
"Yang putih."
"Ah, yang putih berjalan sekitar enam kilometer setiap hari."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
"Dan berapa banyak rumput yang mereka makan setiap hari?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
"Yang putih."
"Ah, yang putih makan sekitar empat keranjang rumput setiap hari."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
"Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
"Yang putih."
"Ah menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam pon
bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
Lalu orang yang bertanya menjadi penasaran.
"Bolehkah saya bertanya, mengapa engkau mempunyai kebiasaan yang
aneh, membedakan dombamu menjadi domba putih dan hitam setiap kali
engkau menjawab pertanyaanku?"
Gembala itu menjawab, "Tentu saja. Yang putih kan milik saya."
"Ooo, dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."

Bukan Sembarang Pembantu

Susi memang pembantu yang seksi, cantik, montok. Tak heran banyak pemuda yang naksir, termasuk Toni, tetangga sebelah rumah juragannya.

Tapi sayang, cinta Toni yang diutarakan berkali-kali ditolak sama Susi. Sampai suatu saat Toni betul-betul dibuat jengkel.

"Sus...sus, kamu gitu aja sok jual mahal. Cuman pembantu aja sombong!"

Tak terima dengan kata-kata Toni, Susi tak kalah ketus:

"He, kamu jangan menghina ya. Saya ini pembantu bukan sembarang pembantu. Saya ini pembantu sekaligus pelayan. Kalau siang saya membantu juragan, kalau malam saya melayani juragan!"

TTM ( Tua - Tua Mesra )

Sepasang kakek-nenek datang kerestoran Mc Donald dengan saling menuntun. Mereka duduk disebuah bangku panjang berdua, disampingku. Si kakek segera berdiri dan memesan makanan, sebuah hamburger, seporsi kentang goreng dan segelas minuman.

Setelah itu kembali duduk, membagi hamburger jadi 2 bagian, menghitung kentang goreng dengan cermat dan membagi adil dengan si nenek, kemudian mengambil dua
sedotan, menaruh gelas minuman tepat ditengah meja.

Aku memperhatikan tingkah sepasang kakek-nenek itu dengan salut & kagum, pikirku... "Wah sudah tua-tua begitu masih bisa saling berbagi & mengasihi....sungguh patut dijadikan contoh..."

Si kakek kemudian mulai makan bagiannya, sementara si nenek hanya memperhatikan. Akupun merasa kasian, akhirnya mendekat sembari menyodorkan kentangku yang Super Size dan berkata: "Kek ambillah ini..."

Si Kakek jawab: "Tidak usah terima kasih..kami selalu berbagi makanan yang sama".

Sampai si kakek selesai makan, mengelap mulut dengan tissue, si nenek masih saja menunggu tanpa menyentuh makanan bagiannya.

Akupun mendekat lagi, kali ini berkata: "Nek, boleh saya belikan makanan yang lain, mungkin nenek tidak suka yang ini?"

Si Nenek jawab: "Tidak terimakasih.."

Lalu Aku bertanya lagi, "Kalau begitu kenapa makanannya tidak dimakan, katanya kalian suka berbagi?"

Kata si Nenek, "SAYA SEDANG MENUNGGU GIGI... GANTIAN SAMA KAKEK!!"

Template Design by faris vio